Label

Rabu, 13 April 2011

Papatah Kolot Baheula

Paribasa atau pepatah yang sudah diinformasikan secara lisan turun temurun dari para leluhur (karuhun) untuk bekal menjalani kehidupan.
A.    Hubungan Dengan Sesama Mahluk
    1. Ngeduk cikur kedah mihatur nyokel jahe kedah micarek (Trust – nggak boleh korupsi, maling, nilep, dlsb… kalo mo ngambil sesuatu harus seijin yg punya).
    2. Sacangreud pageuh sagolek pangkek (Commitment, menepati janji & consitent).
    3. Ulah lunca linci luncat mulang udar tina tali gadang, omat ulah lali tina purwadaksina (integrity harus mengikuti etika yang ada)
    4. Nyaur kudu diukur nyabda kudu di unggang (communication skill, berbicara harus tepat, jelas, bermakna.. tidak asbun).
    5. Kudu hade gogod hade tagog (Appearance harus dijaga agar punya performance yg oke dan harus consistent dengan perilakunya –> John Robert Power melakukan training ini mereka punya Personality Training, dlsb).
    6. Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh (harus saling mencintai, memberi nasihat dan mengayomi).
    7. Pondok jodo panjang baraya (siapapun walopun jodo kita tetap persaudaraan harus tetap dijaga)
    8. Ulah ngaliarkeun taleus ateul (jangan menyebarkan isu hoax, memfitnah, dlsb).
    9. Bengkung ngariung bongok ngaronyok (team works & solidarity dalam hal menghadapi kesulitan/ problems/ masalah harus di solve bersama).
    10. Bobot pangayun timbang taraju (Logic, semua yang dilakukan harus penuh pertimbangan fairness, logic, common sense, dlsb)
    11. Lain palid ku cikiih lain datang ku cileuncang (Vision, Mission, Goal, Directions, dlsb… kudu ada tujuan yg jelas sebelum melangkah).
    12. Kudu nepi memeh indit (Planning & Simulation… harus tiba sebelum berangkat, make sure semuanya di prepare dulu).
    13. Taraje nangeuh dulang pinande (setiap tugas harus dilaksanakan dengan baik dan benar).
    14. Ulah pagiri- giri calik, pagirang- girang tampian (jangan berebut kekuasaan).
    15. Ulah ngukur baju sasereg awak (Objektivitas, jangan melihat dari hanya kaca mata sendiri).
    16. Ulah nyaliksik ku buuk leutik (jangan memperalat yang lemah/ rakyat jelata)
    17. Ulah keok memeh dipacok (Ksatria, jangan mundur sebelum berupaya keras).
    18. Kudu bisa kabulu kabale (Gawul, kemana aja bisa menyesuaikan diri).
    19. Mun teu ngopek moal nyapek, mun teu ngakal moal ngakeul, mun teu ngarah moal ngarih (Research & Development, Ngulik, Ngoprek, segalanya harus pakai akal dan harus terus di ulik, di teliti, kalo sudah diteliti dan dijadikan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan).
    20. Cai karacak ninggang batu laun laun jadi dekok (Persistent, keukeuh, semangat pantang mundur).
    21. Neangan luang tipapada urang (Belajar mencari pengetahuan dari pengalaman orang lain).
    22. Nu lain kudu dilainkeun nu enya kudu dienyakeun (speak the truth nothing but the truth).
    23. Kudu paheuyeuk- heuyeuk leungeun paantay-antay tangan (saling bekerjasama membangun kemitraan yang kuat).
    24. Ulah taluk pedah jauh tong hoream pedah anggang jauh kudu dijugjug anggang kudu diteang (maju terus pantang mundur).
    25. Ka cai jadi saleuwi kadarat jadi salogak (Kompak/ team work).
    26. dlsb.

    B.     Hubungan Dengan Tuhan (Yang Maha Kuasa)
    1. Mulih kajati mulang kaasal (semuanya berasal dari Yang Maha Kuasa yang maha murbeng alam, semua orang akan kembali keasalnya).
    2. Dihin pinasti anyar pinanggih (semua kejadian telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa yang selalu menjaga hukum-hukumnya).
    3. Melak cabe jadi cabe melak bonteng jadi bonteng, melak hade jadi hade melak goreng jadi goreng (Hukum Yang Maha Kuasa adalah selalu menjaga hukum-2nya, apa yang ditanam itulah yang dituai, kalau kita menanam kebaikan walaupun sekecil elektron tetep akan dibalas kebaikan pula, kalau kita menanam keburukan maka keburukan pula yg didapat…. kira-2 apa yang sudah kita tanam selama ini sampai-2 Indonesia nyungseb seeeeeb  )? )
    4. Manuk hiber ku jangjangna jalma hirup ku akalna (Gunakan akal dalam melangkah, buat apa Yang Maha Kuasa menciptakan akal kalau tidak digunakan sebagai mestinya).
    5. Nimu luang tina burang (semua kejadian pasti ada hikmah/ manfaatnya apabila kita bisa menyikapinya dengan cara yang positive).
    6. Omat urang kudu bisa ngaji diri (kita harus bisa mengkaji diri sendiri jangan suka menyalahkan orang lain)
    7. Urang kudu jadi ajug ulah jadi lilin (Jangan sampai kita terbakar oleh ucapan kita, misalnya kita memberikan nasihat yagn baik kepada orang lain tapi dalam kenyataan sehari- hari kita terbakar oleh nasihat-2 yang kita berikan kepada yang lain tsb, seperti layaknya lilin yang memberikan penerangan tapi ikut terbakar abis bersama api yang dihasilkan).
    8. dlsb.

    C.     Hubungan Dengan Alam
    1. Gunung teu meunang di lebur, sagara teu meunang di ruksak, buyut teu meunang di rempak (Sustainable Development ~ Gunung tidak boleh dihancurkan, laut tidak boleh dirusak dan sejarah tidak boleh dilupakan… harus serasi dengan alam.).
    2. Tatangkalan dileuweung teh kudu di pupusti (Pepohonan di hutan ituh harus di hormati, harus dibedakan istilah dipupusti (dihormati) dengan dipigusti (di Tuhankan) banyak yang salah arti disini).
    3. Leuweung ruksak, cai beak, manusa balangsak (hutan harus dijaga, sumber air harus dimaintain kalo tidak maka manusia akan sengsara).
    4. dlsb.

    Selasa, 12 April 2011

    Beluk

    Kesenian beluk  banyak terdapat di daerah pegunungan Kabupaten Bandung dan daerah kabupaten lainnya yang artinya sora dieluk-eluk. Seorang pemain beluk harus kuat dalam memainkan suara keras panjang. Beluk dapat juga disebut macapat/ membaca cepat-cepat/ maca bari ngajepat (membaca sambil terlentang). Nenek moyang kita menyimbolkan badan manusia terdiri 4 zat air, api, angin, tanah yang kesemuanya pemberian Tuhan yang harus dipelihara.
    Macapat biasanya dipergunakan dalam acara 40 hari bayi lahir dengan mengadakan syukuran kepada Tuhan YME dan diselenggarakan malam hari. Beluk diambil dari pupuh yang 17 diantaranya: kinanti, sinom, asmarandana, dangdanggula ksad, ceritanya bersumber pada naskah wawacan yaitu : wawacan ogin,wawacan ahmad muhamad, ali muhtar, angling darama, arjuna sastrabahu, damar wulan, danu maya, dewa ruci, ekalaya, gandamanah, rangga pulung, panji wulung, sangkuriang, sulanjana, surya ningrat, udayana walang sangsang, dll.
    Di Kabupaten Bandung yaitu daerah Cileutik, seorang Banjaran seorang tokoh seni yaitu Mama Sukma yang melestarikan buhun di antaranya kesenian beluk, kesenian angklung, calung, reog, gondang, ketuk tilu, karena Mama Sukma sudah meninggal dunia sekarang sudah tidak ada lagi generasi penerus nya.
    Pertunjukan beluk dilakukan oleh 4 orang atau lebih, satu orang bertugas sebagai pembaca kalimat-kalimat dari wawacan, kemudian juru ilo yang menyanyikan dari bacaan tersebut dengan lagu pupuh 17 (KSAD) satu persatu. Kostum biasanya memakai baju kampret atau takwa, sarung/ celana panjang, kopeah/ iket, karena naskah wawacan panjang biasanya membawa buku/ naskah wawacan. Yang menarik dari pertunjukan beluk adalah di mana para juru ilo menyajikan dengan suara yang keras dan panjang, sehingga menambah suasana yang khas pedesaan yang penuh dengan keakraban dan harmoni dengan lingkungan alam nya. Beluk adalah salah  satu jenis kesenian rakyat yang tumbuh di Kabupaten Bandung yang sampai saat ini masih ada beberapa gelintir orang yang peduli terhadap keberadaan kesenian beluk.


    sumber

    Minggu, 03 April 2011

    Hormati Penderita Autis

    Terkadang kita dengan mudahnya ngomong autis pada orang yang terkadang kelakukan nyeleneh, bikin kesel, dll, seperti: "dasar autis", "biasa tuh si autis", dll tanpa kita mengetahui arti sebenarnya dari autis sendiri.

    Menurut Wikipedia, autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
    • interaksi sosial,
    • komunikasi (bahasa dan bicara),
    • perilaku-emosi,
    • pola bermain,
    • gangguan sensorik dan motorik
    • perkembangan terlambat atau tidak normal.
    Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.

    Oleh karenanya, janganlah kita dengan enteng mengejek teman kita dengan kata 'autis', karena jika ada orang tua yang memiliki anak penderita autisme mendengar kata tersebut untuk sebuah ejekan, hati mereka 'hancur' dan sangat sedih, dan jelas-jelas menyamakan kata autis dengan kata umpatan.


    Hari peduli autis sedunia diperingati setiap tanggal 2 april, walau pun telat 1 hari (sekarang tanggal 3 april) tapi yang penting kita selalu menghormati setiap penderita autisme dan tidak mengasingkan mereka.

    Hatur nuhun